Penundaan Kemasakan dan Perubahan Kandungan Anthocyanin

Tanggal : 16 July 2019, Kategori : Artikel Pendidikan 2329x


Penundaan Kemasakan.

Kendala dalam transportasi buah-buahan adalah cepat masaknya buah yang diangkut. Proses pemasakan buah dimulai dari perubahan dinding buah yang menjadi lunak diiringi dengan produksi komponen warna, perubahan kandungan gula, flavor dan aroma. Pada kebanyakan buah seperti tomat dan pepaya, proses pemasakan dimulai apabila buah memproduksi volatille compound yang disebutethylene. Apabila buah tomat atau pepaya sedang masak akan melepaskan gas ethylene ke udara. Kondisi tersebut akan mempercepat proses pemasakan buah-buah tomat atau pepaya lain yang disimpan dalam kantong atau kotak yang sama. Ethylene adalah pemicu utama terjadinya pemasakan buah. Para peneliti melakukan percobaan untuk merakit tanaman PRG (produk rekayasa genetik) yang pemasakan buahnya dapat ditunda. Strategi yang mereka pakai adalah mengurangi atau menghalangi produksi ethylene.

Ada tiga strategi yang telah digunakan dalam proses perakitan tomat PRG sehingga pemasakan buahnya dapat ditunda. Strategi tersebut terkait dengan pengurangan produksi ethylene :

<!--[if !supportLists]-->1.    <!--[endif]-->Pengurangan ACC synthase, ACC synthase adalah enzim di dalam buah tomat yang bertanggung jawab dalam tahapan sintesisethylene dalam buah. Pengurangan tingkat ACC synthase secara dramatis megurangi produksi ethylene. Para peneliti menemukan bahwa dengan mentransformasikan gen antisense ACC synthase ke genom tanaman tomat, produksi ethylene dalam tanaman menjadi terhambat dan pemasakan buahnya dapat ditunda. Tomat PRG tersebut dikembangkan oleh perusahaan DNA Plant Technologies dan dipasarkan dengan nama Endless Summer.

<!--[if !supportLists]-->2.    <!--[endif]-->Penambahan ACC deaminase, Transformasi gen yang berasal dari bakteri tanah Pseudomonas chlororaphis. Gen tersebut mengkode enzim ACC deaminase, yang dapat memecahkan salah satu precusorsintesis ethylene (ACC). Pengurangan tingkatprecusor dapat menyebabkan pengurangan produksi ethylene dan menunda proses kemasakan. Salah satu perusahaan bioteknologi swasta, yaitu Monsanto mengembangkan tomat PRG dengan sifat penundaan kemasakan, tetapi tidak dikomersialkan.

<!--[if !supportLists]-->3.    <!--[endif]-->Penambahan SAM hydrolase,Gen lain yang digunakan dalam perakitan tanaman tomat PRG yang pemasakan buahnya dapat ditunda adalah SAM hydrolase. Gen tersebut berasal dari bacteriophage bakteri E.coliT3. Gen tersebut juga dapat memecahkan salah satu precursor synthesis ethylene (SAM). Teknologi ini telah dikembangkan oleh suatu perusahaan bioteknologi Agritope, Inc dan diaplikasikan pada tomat varietas Cherry.

Perubahan Kandungan Anthocyanin

Secara alami, buah kaya dengan pigmen antioksidan berupa anthocyanin yang telah diketahui sebagai bahan penghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Kandungan anthocyanin yang tinggi hanya dijumpai dalam buah blackberry, cranberry dan chokeberry, tetapi tidak dalam buah tomat. Tanaman tomat diketahui juga mengandung antioksidan lycopene dan flavanoids yang tinggi. Peneliti pada lembaga penelitian John Innes Centre di Inggris telah berhasil merakit tomat PRG yang mengandung anthocyanin tinggi. Tomat PRG tersebut dirakit dengan mentransformasikan tanaman tomat dengan dua gen (del dan Ros 1) faktor transkripsi melalui mediasi vektorA.tumefaciens. Gen del dan Ros 1 berasal dari bunga tanaman snapdragon (Antirrium majus) Della dan Rosea 1. Buah tomat PRG dengan kandungan anthocyanin tinggi menunjukan warna dan daging buah ungu.

Bunga tanaman Snapdragon (A dan B), buah berwarna ungu pada tomat PRG dengan kandungan anthocyanin tinggi (C, E dan H), buah berwarna merah pada tomat non PRG (D dan G), dan potongan buah tomat PRG warna ungu dan non PRG warna merah (F) (Butelli et al, 2008, Xie 2008, GM 2008, SB 2008, BBCN 2008, JIC 2008)

 

(Dikutip dari Buku : Tanaman Produk Rekayasa Genetik dan Kebijakan Pengembangannya Vol 1. BB Biogen Badan Litbang Pertanian, Kementan ) ---bptp kaltim— 


Artikel Terbaru